Kita Bertemu di Medan Perang Bicarakan Perdamaian Kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Untuk Presiden Rusia
Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan tantangan langsung kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam pidatonya pada Selasa (20/4), ia meminta Putin datang ke lokasi perang di daerah Donbass, Ukraina Timur.
"Tuan Putin, saya siap melangkah lebih jauh dan mengundang Anda untuk bertemu di mana saja di Donbass Ukraina, di mana ada perang," kata Zelensky dikutip dari Reuters, Rabu (21/4).
Ukraina dan Rusia sudah terlibat konflik sejak 2014. Kedua negara itu juga saling menyalahkan atas meningkatnya konflik di Donbass.
Donbass merupakan tempat pasukan Ukraina bertempur melawan pasukan yang didukung Rusia. Ukraina menyebut mereka telah kehilangan 14.000 orang sejak 2014.
Kedua negara bekas Uni Soviet ini juga terlibat konflik di semenanjung Krimea, sebelah timur wilayah Ukraina. Gerakan separatis di Krimea lebih memilih ikut bergabung dengan Rusia.
Zelensky menegaskan, Ukraina ingin mengakhiri konflik ini melalui diplomasi. Namun ia menekankan mereka siap mempertahankan diri jika diserang.
"Apakah Ukraina menginginkan perang? Tidak. Tapi apakah Ukraina siap untuk perang? Ya," ucap dia.
Lebih lanjut, Zelensky mengatakan Ukraina mendesak negara-negara anggota NATO untuk menerima mereka ke dalam aliansi militer. Selain itu, ia meminta Uni Eropa menjatuhkan sanksi ekonomi baru kepada Rusia.
"Warga kami membutuhkan sinyal yang jelas bahwa di tahun kedelapan perang, negara yang merupakan perisai bagi Eropa dengan mengorbankan nyawanya, akan menerima dukungan tidak hanya sebagai mitra, dari tribun, tetapi sebagai pemain di tim yang sama, langsung di lapangan, bahu membahu," kata Zelensky.
"Tuan Putin, saya siap melangkah lebih jauh dan mengundang Anda untuk bertemu di mana saja di Donbass Ukraina, di mana ada perang," kata Zelensky dikutip dari Reuters, Rabu (21/4).
Ukraina dan Rusia sudah terlibat konflik sejak 2014. Kedua negara itu juga saling menyalahkan atas meningkatnya konflik di Donbass.
Donbass merupakan tempat pasukan Ukraina bertempur melawan pasukan yang didukung Rusia. Ukraina menyebut mereka telah kehilangan 14.000 orang sejak 2014.
Kedua negara bekas Uni Soviet ini juga terlibat konflik di semenanjung Krimea, sebelah timur wilayah Ukraina. Gerakan separatis di Krimea lebih memilih ikut bergabung dengan Rusia.
Zelensky menegaskan, Ukraina ingin mengakhiri konflik ini melalui diplomasi. Namun ia menekankan mereka siap mempertahankan diri jika diserang.
"Apakah Ukraina menginginkan perang? Tidak. Tapi apakah Ukraina siap untuk perang? Ya," ucap dia.
Lebih lanjut, Zelensky mengatakan Ukraina mendesak negara-negara anggota NATO untuk menerima mereka ke dalam aliansi militer. Selain itu, ia meminta Uni Eropa menjatuhkan sanksi ekonomi baru kepada Rusia.
"Warga kami membutuhkan sinyal yang jelas bahwa di tahun kedelapan perang, negara yang merupakan perisai bagi Eropa dengan mengorbankan nyawanya, akan menerima dukungan tidak hanya sebagai mitra, dari tribun, tetapi sebagai pemain di tim yang sama, langsung di lapangan, bahu membahu," kata Zelensky.
Komentar
Posting Komentar